IMG-20240125-WA0062-picsay

Bupati Aunur Rafiq mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri mendukung dan mensukseskan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024.

Program nasional tersebut dilaksanakan sebagai respon dan penanggulangan atas kejadian luar biasa (KLB) kasus penyakit tersebut.

Ia juga mengimbau kepada orang tua agar membawa anaknya untuk menerima imunisasi polio di fasilitas yang disediakan atau telah ditetapkan.

“Bawa anak anda usia 0 hingga 7 tahun ke posyandu, puskesmas dan pos pelayanan terdekat. Gratis imunisasi tetes polio,” ujar Bupati Rafiq, Rabu 24 Juli 2024.

Dikatakannya, penyakit polio sangat berbahaya dan dapat menyebabkan lumpuh seumur hidup.

“Polio tidak bisa diobati, namun bisa dicegah dengan imunisasi,” kata Bupati Rafiq.

Ia menyampaikan, pekan imunisasi anak nasional adalah agenda nasional. Maka dari itu seluruh masyarakat, Camat, Lurah, Kepala Desa serta Tim Penggerak PKK mendukung dan mensukseskan program tersebut.

“Apabila program imunisasi ini tidak berjalan baik, maka penyakit penular yang dapat dicegah dengan imunisasi akan bisa menjadi wabah besar,” ucap Bupati Rafiq.

Pemkab Karimun melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) resmi memulai program PIN Polio, Selasa 23 Juli 2024.

Peluncuran (launching) program dilaksanakan di 33 Provinsi se-Indonesia tersebut di Sekolah Maitreyawira Jl Soekarno Hatta, Kampung Bangun Sari, Kecamatan Tebing.

Kepala Dinas Kesehatan Karimun Rachmadi menyampaikan, PIN Polio menyasar sebanyak 26.788 bayi, balita dan anak berusia O sampai 7 tahun 11 bulan 29 hari, dengan tempat pelaksanaannya di 436 pos yakni di 140 PAUD, 110 TK, 250 SD/MI, 230 Posyandu dan 1 klinik.

Sambung Rachmadi, program tersebut dilaksanakan dalam dua putaran. Putaran pertama dilaksanakan tanggal 23 sampai dengan 29 Jumi 2024, dilanjutkan dengan sweeping 30 Juli sampai 3 Agustus.

Kemudian putaran kedua dilaksanakan tangga 6 sampai dengan 12 Agustus 2024, dan dilanjutkan dengan sweeping tanggal 13-17 Agustus.

“Mari kita dukung dan sukseskan dalam mencegah kasus penyakit polio pada anak terutamanya yang berdampak ke usia dewasa, karena polio cacatnya seumur hidup,” imbau Rachmadi mengakhiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *